Proses
Terjadinya Petir
Petir merupakan peristiwa lepasnya muatan listrik statis
yang terjadi secara dramatik dan alamiah. Peristiwa ini terjadi akibat dari
keluarnya muatan-muatan listrik dari benda, dalam hal ini adalah awan. Pelepasan
listrik statis kadang-kadang terjadi secara perlahan dan tenang. Namun,
sesekali berlangsung cepat disertai percikan cahaya atau suatu bunyi ledakan. Percikan
cahaya yang muncul ini disebut dengan kilat.
Petir terjadi karena perbedaan potensial muatan antara
awan dan bumi, atau awan dengan awan
lainnya. Muatan pada awan itu terjadi karena awan bergerak terus-menerus
secara teratur. Selama pergerakan itu awan akan berinteraksi dengan awan
lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi. Sedangkan
muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Biasanya ini terjadi sebelum
awan ‘menumpahkan’ hujan.
Petir lebih sering terjadi pada musim hujan karena pada
keadaan ini udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya
isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan
negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antarawan yang
berbeda muatan.
Petir merupakan salah satu fenomena alam yang paling kuat
dan menghancurkan. Meskipun arus petir hanya sesaat, kira-kira selama 200
mikrodetik, tapi kerusakan yang ditimbulkan sangat luar biasa. Efek dari
serangan langsung sangat jelas terlihat, mulai dari kerusakan bangunan,
kebakaran, sampai bahaya kematian bagi manusia.
Sedangkan untuk struktur teks eksplanasi proses terjadinya petir tersebut adalah
- Pernyataan Umum
"Petir merupakan peristiwa lepasnya muatan listrik statis yang terjadi secara dramatik dan alamiah. Peristiwa ini terjadi akibat dari keluarnya muatan-muatan listrik dari benda, dalam hal ini adalah awan. Pelepasan listrik statis kadang-kadang terjadi secara perlahan dan tenang. Namun, sesekali berlangsung cepat disertai percikan cahaya atau suatu bunyi ledakan. Percikan cahaya yang muncul ini disebut dengan kilat." (Paragraf 1)
- Urutan Sebab Akibat
"Petir terjadi karena perbedaan potensial muatan antara awan dan bumi, atau awan dengan awan lainnya. Muatan pada awan itu terjadi karena awan bergerak terus-menerus secara teratur. Selama pergerakan itu awan akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi. Sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Biasanya ini terjadi sebelum awan ‘menumpahkan’ hujan.
Awan sendiri terdiri dari jutaan butir air dan es beku di udara. Selama proses interaksi, butiran air berbenturan dengan awan lain yang sedang kembali mencair (kendensasi) ke atas. Butiran ini mengakibatkan muatan negatif (elektron) terjatuh. Elektron tersebut terkumpul di bagian bawah memberikan muatan negatif dan awan yang naik yang kehilangan elektron, membawa muatan positif ke bagian atas. Pada titik ini, udara yang naik mempunyai kemampuan untuk membawa muatan positif ke awan bagian atas, bagian beku lainnya akan terjatuh ke bagian awan terbawah atau menuju ke tanah. Kombinasi antara benturan dan pembekuan ini menyebabkan perbedaan muatan yang sangat besar, dan mengakibatkan terjadinya sambaran petir.
Petir lebih sering terjadi pada musim hujan karena pada keadaan ini udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antarawan yang berbeda muatan."(Paragraf 2, 3 dan 4)
Awan sendiri terdiri dari jutaan butir air dan es beku di udara. Selama proses interaksi, butiran air berbenturan dengan awan lain yang sedang kembali mencair (kendensasi) ke atas. Butiran ini mengakibatkan muatan negatif (elektron) terjatuh. Elektron tersebut terkumpul di bagian bawah memberikan muatan negatif dan awan yang naik yang kehilangan elektron, membawa muatan positif ke bagian atas. Pada titik ini, udara yang naik mempunyai kemampuan untuk membawa muatan positif ke awan bagian atas, bagian beku lainnya akan terjatuh ke bagian awan terbawah atau menuju ke tanah. Kombinasi antara benturan dan pembekuan ini menyebabkan perbedaan muatan yang sangat besar, dan mengakibatkan terjadinya sambaran petir.
Petir lebih sering terjadi pada musim hujan karena pada keadaan ini udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antarawan yang berbeda muatan."(Paragraf 2, 3 dan 4)
- Interpretasi
"Petir merupakan salah satu fenomena alam yang paling kuat dan menghancurkan. Meskipun arus petir hanya sesaat, kira-kira selama 200 mikrodetik, tapi kerusakan yang ditimbulkan sangat luar biasa. Efek dari serangan langsung sangat jelas terlihat, mulai dari kerusakan bangunan, kebakaran, sampai bahaya kematian bagi manusia."(Paragraf 5)
Itulah contoh Teks Eksplanasi Proses Terjadinya Petir dan Strukturnya. Semoga bermanfaat untuk Anda...
contohnya teks eksplanasi tema listrik selain petir, apa ya? mohon bantuannya
ReplyDeletethanks banget buat infonya :))
ReplyDeletethanks for help
ReplyDeleteThanks bermanfaat sekali buat tugas saya
ReplyDeletekak, antara paragraf 1 dan 2 itu yang mana struktur teks eksplanasi bagia isinya ? kok hampir hampir mirip. apakah 1 dan 2 itu bagian awal atau cuma paragraf 1 aja yang bagian awal ?
ReplyDeleteThanks Banget kak.
ReplyDeleteThanks bro :)
ReplyDeleteSip
ReplyDeleteMakasih ka, sangat bermanfaat banget.
ReplyDeletemakasih ka... bermanfaat bangeeetttt
ReplyDelete