LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Membandingkan Titik Beku
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
A.
Tujuan
Membandingkan
titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit pada konsentrasi sama.
B.
Dasar Teori
Titik beku
adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke
padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu
tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut
dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa
penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya
pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku
tergolong sifat koligatif.
Penurunan titik
beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana
titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut
murni seperti yang kita tahu adalah 00C. dengan adanya zat terlarut
misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini
tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di
bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh
masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak
murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Sifat koligatif
larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut
tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi
zat terlarut).
Apabila suatu
pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut (Gambar 6.2), maka akan didapat
suatu larutan yang mengalami:
1. Penurunan tekanan uap jenuh
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmosis
Banyaknya
partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan
itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan
jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama.
Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan
larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat
koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan
sifat koligatif larutan elektrolit.
Adanya partikel
zat terlarut yang tidak mudah menguap dalam larutan dapat mengurangi kemampuan
zat pelarut untuk menguap, sehingga tekanan uap larutan lebih rendah daripada
tekanan uap pelarut murni. Adanya partikel zat terlarut tersebut juga akan
mengakibatkan kanaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan. Menurut
hokum Roult, besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan
penurunan titik beku larutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap
dan tidak mengalami disosiasi (larutan non elektrolit), sebanding dengan
banyaknya partikel zat terlarut. Besarnya kenaikan titik didih larutan 1 molal
disebut kenaikan titik didih molal, Kb. Sedangkan besarnya penurunan titik beku
larutan 1 molal disebut penurunan titik beku molal, Kf. Untuk larutan encer
berlaku:
ΔTb = m x Kb
ΔTf = m x Kf
Dengan : ΔTb =
Kenaikan titik didih larutan
ΔTf = Penurunan
titik beku larutan
Kb = kanaikan
titik didih molal
Kf = penurunan
titik beku molal
M = Molalitas
larutan
Besarnya
molalitas larutan yang sejenis sebanding dengan massa zat terlarut dan
berbanding dengan massa molekul zat terlarut. Jika massa zat terlarut dan massa
zat pelarut diketahui, maka massa molekul zat terlarut dapat ditentukan
berdasarkan sifat koligatif suatu larutan.
Untuk larutan
yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan dapat mengalami disosiasi
(larutan elektrolit), besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik
didih, dan penurunan titik beku larutan, dipengaruhi oleh derajad disosiasi
larutan.
Dalam dasar teori ini akan sedikit membahas tentang
sifat koligatif larutan, khususnya larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit. Zat elektrolit sebagian atau seluruhnya terurai menjadi ion-ion.
Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel
lebih banyak daripada larutan nonelektrolit. Beberapa persyaratan yang perlu
diketahui adalah:
1. Larutan berkonsentrasi sama,
khususnya elektrolit memiliki harga P, Tf, dan Tb yang lebih besar daripada
larutan nonelektrolit.
2.
Harga P,Tf,
dan Tb makin besar dan makin banyaknya ion pada elektrolit.
3. Untuk larutan berkonsentrasi tidak
sama, memiliki harga (n x konsentrasi) paling besar akan memiliki harga P, Tf,
dan Tb yang juga paling besar. Larutan nonelektrolit : n=1, Larutan elektrolit
: n= banyaknya ion.
Rumus yang
sering dipakai untuk menentukan Tb adalah
:
Tb= Kb . m.
I
Rumus
penurunan titik beku elektrolit :
Tf =
m. Kf.i
Rumus
penurunan titik beku non elektrolit :
Tf =
m. Kf
C.
Alat dan Bahan
·
Alat :
1.
Gelas kimia
2.
Tabung
reaksi
3.
Pengaduk
kaca
4.
Termometer
·
Bahan :
1. Es batu
2. Garam dapur padat
3. Larutan CO(NH2)2
4. Larutan NaCl.
D. Langkah
kerja
1.
Masukkan
pecahan kecil-kecil es batu dalam gelas kimia hingga ¾ dan beri 10 sendok garam
dapur padat, aduk hingga rata!
2.
Masukkan 5
ml larutan urea (CO(NH2)2) 1 molal pada tabung reaksi
kemudian, masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi
pecahan es.
3.
Aduklah
larutan urea tersebut hingga membeku.
4.
Keluarkan
tabung reaksi dari gelas kimia dan ganti pengaduk dengan termometer.
5.
Ukur suhu
konstan dari urea tersebut dan catat sebagai titik beku larutan.
6.
Ulangi
langkah 1-5 untuk larutan lainnya.
E.
Hasil Kerja
No
|
Zat terlarut
|
Titik Beku (˚C)
|
Penurunan Titik Beku (˚C)
|
1.
|
CO(NH2)2 0,2 molal
|
0˚C
|
0˚C
|
2.
|
CO(NH2)2 0,5 molal
|
-1˚C
|
1˚C
|
3.
|
NaCl 0,2 molal
|
-1˚C
|
1˚C
|
4.
|
NaCl 0,2 molal
|
-3˚C
|
3˚C
|
F.
Pembahasan
∆Tf CO(NH2)2 0,2 molal = 0- Tf
= 0-0
= 0 ˚C
∆Tf CO(NH2)2 0,5 molal = 0- Tf
=
0- (-1)
= 1 ˚C
∆Tf NaCl 0,2 molal = 0- Tf
= 0- (-1)
= 1 ˚C
∆Tf NaCl 0,5 molal = 0- Tf
= 0- (-3)
= 3 ˚C
G.
Permasalahan
1.
Bagaimana
pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan ?
2.
Jelaskan
perbedaan antara titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit ?
3.
Faktor apa saja
yang mempengaruhi titik beku larutan ?
H. Penyelesaian
- Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka semakin rendah suhu titik bekunya. Maka semakin rendah titik beku semakin tinggi penurunan titik beku. Penurunan titik beku ini sebanding dengan konsentrasi zat terlarut. Bila konsentrasi zat terlarut semakin besar, maka penurunan titik beku semakin besar, dan sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya partikel– partikel zat terlarut di antara molekul – molekul pelarut mengurangi kemampuan molekul – molekul pelarut berubah dari fase cair ke fase padat
2. Perbedaan antara titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit :
a) Larutan elektrolit
memiliki harga ΔTf yang lebih besar dari pada
larutan non elektrolit
b) Penurunan titik beku larutan
elektrolit lebih tinggi daripada larutan nonelektrolit.
c) Larutan elektrolit
mengandung jumlah partikel lebih banyak daripada larutan non elektrolit
d) Untuk larutan elektrolit
penentuan harga ΔTf harus dikalikan dengan faktor
ionisasinya, sedangkan untuk larutan non elektrolit tidak
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi titik beku larutan
adalah,
a. Konsentrasi larutan
Semakin besar konsentrasi zat terlarut dalam
suatu larutan, maka semakin rendah titik beku larutan tersebut, dan semakin
rendah konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan maka titik beku larutan
akan semakin tinggi
b. Keelektrolitan Larutan
Larutan elektrolit akan semakin sukar membeku (titik
beku lebih rendah) daripada larutan non elektrolit.
c.
Jumlah partikel
I.
Teori Kesalahan
1. Dari
pengamatan yang kami lakukan terjadi perbedaan hasil suhu dengan yang semestinya.
Hal ini dikarenakan beberapa faktor, seperti :
- Kesalahan pada penggunaan termometer, setelah menggunakan, kami tidak mencucinya dengan air, sehingga suhu tidak dapat netral kembali.
- Kesalahan membaca angka-angka yang menunjukkan suhu pada termometer
- Es sudah meleleh dan tidak segera diganti.
- Waktu menunggu yang kurang lama
- Hal tersebutlah yang membuat penghitungan menjadi tidak sesuai dengan angka asli yang semestinya diharapkan.
J.
Kesimpulan
Perubahan titik beku larutan elektrolit dan
nonelektrolit dipengaruhi oleh banyaknya ion yang terkandung dalam larutan
tersebut yang biasanya disebut konsentrasi zat terlarut. Semakin banyak
ion yang dibutuhkan untuk membentuk titik beku atau semakin besar konsentrasi
yang terkandung dalam larutan tersebut, maka penurunan titik beku juga semakin
besar dan sebaliknya. Larutan elektrolit memiliki titik beku yang lebih rendah
daripada larutan nonelektrolit.