A. Judul Kegiatan dan Tanggal Praktikum
a. Judul
Kegiatan : Pengamatan Osmosis
b. Tanggal Praktikum : 11 September 2014
b. Tanggal Praktikum : 11 September 2014
c. Tempat : Labolatorium SMA 6 Semarang
B. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
mengamati adanya proses osmosis pada tumbuhan.
C. Dasar Teori
Transportasi sel dibagi menjadi dua
yaitu transportasi aktif dan transportasi pasif. Transportasi aktif yaitu
transportasi lintas membran menggunakan energi yang berupa ATP. Transportasi
ini memerlukan energi karena transportasi ini melawan gradien konsentrasi.
Sedangkan transportasi pasif tidak membutuhkan energi karena hanya menuruni
gradien konsentrasi.
Transportasi pasif dibedakan menjadi
tiga yaitu difusi, difusi berfasilitasi dan osmosis. Difusi yaitu transportasi
zat dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan konsentrasi rendah
(hipotonis). Difusi berfasilitasi yaitu proses difusi dengan bantuan protein
pembawa untuk memindahkan zat dari satu sisi membran ke membran lain. Sedangkan
osmosis yaitu proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah
(hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa
ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Secara umum,
membrane tersebut permiabel terhadap air dan zat-zat kecil dan tidak bermuatan.
Misalnya molekul air dapat bergerak melewati dinding sel. Osmosis memberikan
cara yang mudah bagi transport air keluar atau masuk sel. Proses osmosis akan
berhenti ketika kedua larutan mempunyai konsentrasi yang sama atau disebut
isotonik. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai
konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi
terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi
terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka
molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar
molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya
sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada
larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat
oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati
membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul
air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.
D. Alat dan Bahan
- Kentang
- Air biasa
- Larutan garam 10%, 20%
- Neraca
- Silet
- Gelas beker
E. Cara Kerja
1.
Menyiapkan sebuah kentang lalu mengupas dengan silet hingga bersih
2.
Melubangi kentang dengan alat pelubang kentang hingga 3x dan dihasilkan 3 irisan
yang berbentuk tabung
3.
Ketiga irisan tersebut diukur menggunakan penggaris dan memperoleh ukuran
panjang yang sama. Selanjutnya, menimbang satu per-satu irisan kentang dengan
timbangan dan mencatat ke-tiga massanya
4.
Menyiapkan empat buah gelas beker yang masing – masing diberi label :
1.
Air biasa
2.
Larutan garam 10%
3.
Larutan garam 20%
Lalu dalam waktu yang bersamaan, ketiga irisan kentang yang sudah diukur
dimasukkan ke dalam masing-masing gelas beker dan mulai menghitung dengan
stopwatch
Selama proses berlangsung kami mengamati perubahan-perubahan yang terjadi
dalam masing-masing kentang dengan menit tertentu dan mencatatnya
Setelah 20 menit keempat irisan kentang kami angkat secara bersamaan dari
gelas beker dan diletakkan di atas tissue
Kemudian kami mengukur massa akhir masing-masing kentang dengan timbangan
dan mencatat perubahan massa dan tekstur kentang.
F. Hasil Pengamatan
Tekstur
|
Perlakuan
|
Massa Sebelum
|
Massa Sesudah
|
|||||||
Sebelum
|
Sesudah
|
1
|
2
|
3
|
Rata
|
1
|
2
|
3
|
Rata
|
|
Keras, berwarna kuning
|
Lembek, kuning cerah
|
Air Biasa
|
3,0 gr
|
3,0 gr
|
3,0 gr
|
3,0 gr
|
2,55 gr
|
2,55 gr
|
2,0 gr
|
2,36 gr
|
Keras, berwarna kuning
|
Lembek, kuning cerah
|
Air Garam 10%
|
3,1 gr
|
3,1 gr
|
3,1 gr
|
3,1 gr
|
2,5 gr
|
2,5 gr
|
2,5 gr
|
2,5 gr
|
Keras, berwarna kuning
|
Keras, berwarna kuning
|
Air Garam 20%
|
3,1 gr
|
3,1 gr
|
2,8 gr
|
3,0 gr
|
3,0 gr
|
3,0 gr
|
3,0 gr
|
3,0 gr
|
G. Pembahasan
·
BERDASARKAN TEORI/LITERATUR
Pada membran sel
terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar permukaan. Pernyataan
ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun 1972
tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan melihat
struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas
suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain
seperti berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel.
Transportasi molekul dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu transpor pasif dan transpor aktif. Transpor pasif adalah proses
perpindahan molekul menuruni gradient konsentrasi secara spontan tanpa
memerlukan energi. Sedangkan transpor aktif adalah transpor yang memerlukan
energi untuk melawan gradien konsentrasi.
Osmosis merupakan
salah satu contoh transpor pasif. Osmosis adalah proses perpindahan
molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi
pelarut yang lebih rendah melalui membran selektif permeabel. Membran
semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat
tertentu yang larut di dalamnya. Secara umum, membrane tersebut permiabel
terhadap air dan zat-zat kecil dan tidak bermuatan. Misalnya molekul air dapat
bergerak melewati dinding sel. Pelarut air yang dimaksud dalam proses osmosis
adalah air dalam keadaan bebas yang tidak terikat dengan jenis molekul yang
lain, seperti gula, protein, atau molekul yang lain.
Oleh karena itu, konsentrasi terlarut
dalam suatu larutan merupakan faktor utama yang menentukan kelangsungan
osmosis. Proses osmosis akan berhenti ketika kedua larutan mempunyai
konsentrasi yang sama atau disebut isotonik. Suatu sel bisa mengalami kondisi
hipertonik ataupun hipotonik sehingga menghasilkan sel yang krenasi atau
plasmolisis karena adanya osmosis tadi.
Osmosis adalah difusi
melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan kedalam sel-sel endodermis
merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air
bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain
air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati
membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Struktur dinding sel dan membran sel
berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur
terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya.
Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding
sel yang tegar itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai
dinding, sehingga bila timbul tekanan di dalamnya, sel tersebut sering pecah,
seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air. Prinsip
osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah)
solution menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasi hypertonic
solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah
berbalik arah (reversed osmosis). Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk
menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.
Osmosis memang
merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan
konsentrasi yang lebih encer. Gaya unit per luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan
dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Dalam uwiesunshine.blogspot.com (2010)
dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
·
Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel.
Osmosis akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan
konsentrasi zat terlarutnya rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut
rendah dan konsentrasi zat terlarutnya tinggi.
·
Ketebalan
membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi
·
Suhu.
Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.
·
BERDASARKAN PENGAMATAN
Dari hasil percobaan yang telah
dilakukan, kentang mengalami perubahan. Dari hasil pengamatan dapat kita
ketahui bahwa sel – sel kentang mengalami perubahan ukuran. Ada yang mengalami
pertambahan ukuran maupun pengurangan ukuran sesuai dengan medianya sendiri.
Hal ini terjdi kerena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap
kentang.
Pada larutan garam kentang menjadi
lembek dan terjadi pengurangan ukuran. Ini disebabkan karena kentang yang
hipotonis terhadap larutan garam. Sehingga air yang ada pada kentang keluar
dari sel – sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan mengalami
pengurangan ukuran.
Kentang yang telah dimasukkan ke dalam
larutan garam mengalami penyusutan berat dari berat semula karena air bergerak
dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi.
Dimana hasil dari praktik yang telah dilakukan bahwa air garam yang terdapat di
dalam gelas ukur memiliki kerapatan tinggi, sedangkan kentang memiliki
kerapatan yang rendah. Setelah kentang dimasukkan ke dalam air garam selama 20
menit, kentang tersebut menjadi lebih ringan serta warnanyapun lebih kusam.
Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin
banyak pengurangan beratnya.
Ini membuktikan bahwa teori osmosis
yaitu perpindahan ion atau molekul air dari kerapatan rendah ke kerapatan
tinggi dengan melewati suatu membran semi permeabel, terjadi pada kentang yang
dimasukan ke dalam larutan garam.
Selain itu, kami juga melihat saat
kentang kami masukkan ke dalam air garam 10%, kentang berada dalam keadaan
melayang, dan kira-kira setelah 10 menit, kentang mulai tenggelam. Jika dalam
air garam 20%, kentang mengapung, setelah 15 menit, kentang tenggelam. Hal ini
menunjukkan bahwa massa jenis air garam 10% dan air garam 20% lebih besar
daripada masa jenis kentang. Hal itu dikarenakan konsentrasi garam yang tinggi
dan membuat larutan menjadi hipertonis yang akhirnya menambah massa jenis
larutan garam. Ini adalah peristiwa yang sama ketika perahu ataupun kapal laut
dapat mengapung di atas air asin yang tentu memiliki konsentrasi garam tinggi.
Pada pengamatan yang kita lakukan, dapat kita ketahui :
·
Pada kentang gelas A, B dan C terjadi peristiwa osmosis karena larutan pada
A,B,C konsentrasinya semakin pekat disebabkan oleh pemberian garam sehingga
terjadi pepindahan molekul pada kentang –kentang yang berbeda didalamnya gelas
A,B,dan C. Perpindahan molekul tersebut terjadi karena kerapatan kentang lebih
rendah dari larutan garam ataupun kerapatan molekul larutan garam lebih tinggi
daripada kentang. Osmosis sendiri terjadi karena adanya kerapatan yang lebih
rendah.
·
Peristiwa osmosis dapat terjadi pada suatu sel melalui membran sel. Membran
sel bersifat permeabel terhadap zat – zat yang mudah melewati membran.
Peristiwa osmosis terjadi karena perpindahan molekul ion dari kerapatan tinggi
ke kerapatan rendah melalui suatu membran. Faktor – faktor yang mempengaruhi
osmosis pada sel adalah tekanan tugor sel, konsentrasi sel terlarut dan zat
terlarut, pH larutan,suhu dan ukuran molekul.
H. Kesimpulan
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran
semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang
lebih sedikit .
Tekanan
osmosis ditentukan oleh 4 faktor yaitu molaritas atau konsentrasi zat terlarut,
konstanta ionisasi, konstanta gas, dan temperatur absolut larutan.
Dari data
yang didapat, dapat disimpulkan bahwa kentang yang mengalami
penambahan berat terjadi karena larutan bersifat hipotonis terhadap kentang.
Sedangkan jika terjadi pengurangan berat karena larutan bersifat hipertonis
terhadap kentang. Keras lunaknya kentang bergantung pada konsentrasi larutan.
Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin
banyak pengurangan beratnya.
I. Daftar Pustaka
http://nanayliana.blogspot.com/2012/09/ada-contoh-laporan-praktikum-juga-lho.html
http://intanael.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-biologi-osmosis.html
No comments:
Post a Comment