Macam-Macam Gangguan Pada Sistem Pernapasan

Macam-Macam Gangguan Pada Sistem Pernapasan

Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Dalam fisiologi, pernapasan meliputi dua proses, yaitu pernapasan eksternal dan pernapasan internal. Pernapasan Eksternal adalah rangkaian proses pertukaran oksigen dengan karbon dioksida antara tubuh dengan lingkungan eksternal. Sedangkan, pernapasan internal adalah proses-proses metabolisme penggunaan oksigen serta pembentukan karbon dioksida dan air yang terjadi pada mitokondria di dalam sel (intrasel).

Berikut ini akan dibahas berbagai gangguan atau kelainan yang terjadi pada sistem pernapasan.

  • Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang penularannya terjadi melalui udara. Bakteri ini masuk dan terkumpul di dalam paru-paru, kemudian menyebar melalui pembuluh darah, serta menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, dan kelenjar getah bening. Pada paru-paru akan terbentuk tuberkel (koloni bakteri yang dorman/istirahat). Jika kekebalan tubuh kurang baik, tuberkel akan bertambah banyak dan membentuk ruangan di dalam paru-paru yang memproduksi dahak (Sputum).
  • Faringitis adalah peradangan pada faring dan tenggorokan yang menyebabkan rasa sakit ketika menelan makanan. Dapat disebabkan oleh infeksi virus (seperti influenza), bakteri (misalnya Streptococcus sp. dan Corynebacterium sp.), merokok, menelan racun, reaksi alergi, dan refluks asam lambung (pengaliran kembali isi lambung ke dalam kerongkongan).
  • Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae, dengan gejala sakit tenggorokan, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, demam, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Pneumonia (radang paru-paru) adalah peradangan paru-paru yang dapat mengakibatkan alveolus terisi cairan yang berlebihan. Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi bakteri (misalnya Mycoplasma pneumoniae dan Streptococcus pneumoniae), virus, atau jamur (Aspergillus fumigatus dan Actinomyces israeli). Peminum alkohol dan perokok lebih rentan terhadap penyakit ini.
  • Kanker paru-paru (karsinoma pulmonar) adalah abnormalitas sel-sel yang mengalami proliferasi (pertumbuhan yang cepat) dalam paru-paru. Faktor pemicunya antara lain, merokok, terpapar karbonil nikel (pelebur nikel) dan arsenik (senyawa dalam pestisida), polusi udara, serta genetik.
  • Hiperkapnia adalah peningkatan kadar karbon dioksida dalam cairan tubuh melebihi batas normal sehingga meningkatkan respirasi, konsentrasi ion hidrogen, dan asidosis (kadar asam dalam darah berlebihan).
  • Hipoksemia adalah penurunan konsentrasi oksigen dalam darah arteri (PaO2) hingga di bawah batas normal. Hipoksemia dapat disebabkan oleh zat toksik, seperti karbon monoksida (CO) dan sianida (CN). Gas CO dapat mematikan karena daya ikat hemoglobin terhadap CO lebih besar (320 kali) dibandingkan day ikatnya terhadap oksigen.
  • Sianosis adalah keadaan ketika kulit dan membran mukosa berwarna kebiruan atau pucat karena kandungan oksigen dalam darah rendah. Sianosis dapat terjadi akibat penyakit paru-paru, kelainan jantung, dan berada di daerah geografis yang tinggi.
  • Asfiksia adalah kondisi kekurangan oksigen pada pernapasan yang dapat menyebabkan kematian sebagai akibat dari kegagalan fungsi paru-paru. Tenggelam di dalam air dan gangguan sistem saraf pusat dapat menyebabkan asfiksia. Asfiksia neonatorum adalah keadaan ketika bayi gagal bernapas secara spontan dan teratur setelah beberapa saat kelahiran.
  • Penyakit pulmonar obstruktif menahun (PPOM) adalah kelompok penyakit yang meliputi asma, bronkitis, emfisema, dan penyakit industrial (asbestosis, silikosis, dan black lung).


  1. Asma, penyempitan saluran napas yang bersifat sementara, akibat hipersensitivitas terhadap rangsangan tertentu (misalnya debu, rambut binatang, asap, udara dingin, dan olahraga). Asma ditandai dengan napas yang berbunyi (bengek).
  2. Bronkitis adalah peradangan pada selaput lendir bronkus. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus, merokok, polusi udara, debu, asap zat kimia, dan penyakit paru-paru.
  3. Emfisema adalah kerusakan pada kantong udara (alveolus) secara bertahap, berupa lubang-lubang menganga pada dindingnya, sehingga mengurangi luas permukaan paru-paru. Emfisema dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, infeksi bakteri, dan polusi udara.


  • Dispnea (sesak napas) adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang pendek, karena suplai oksigen ke dalam jaringan tubuh lebih sedikit daripada yang dibutuhkan.Dispnea dapat terjadi pada orang yang cemas (emosi tidak stabil), penderita kardiovaskular, asma dan penyakit paru-paru.
  • Apnea tidur adalah kesulitan bernapas pada saat tidur karena kegagalan pelepasan impuls saraf yang menjalankan pernapasan. Apnea tidur dapat terjadi karena saat otot faring melemas sewaktu tidur, otot pernapasan tidak dapat berkontraksi ketika inspirasi dan lidah terjatuh menyumbat jalan pernapasan. Gejalanya adalah mendengkur keras, nyeri kepala di pagi hari, kelelahan, dan mengantuk di siang hari.
  • Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS, sudden infant death syndrome) adalah bentuk apnea tidur, ketika bayi yang tampak sehat secara tiba-tiba meninggal (biasanya di tempat tidur). Sering terjadi pada bayi prematur dan bayi yang tidur tertelungkup.
  • Influenza, parainfluenza (sindrom batuk pilek), flu burung, dan SARS (Severe Respiratory Syndrome). Semuanya adalah gangguan saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Influenza disebabkan oelh virus ortomiksovirus, parainfluenza disebabkan oleh parainfluenzavirus, flu burung oleh HPAIV (Highly Pathogenic Avian Influenza Virus) strain H5N1, sedangkan SARS oleh SARS coronavirus. Flu burung dan SARS dapat menyebabkan kematian.

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *