Pencernaan makanan adalah proses pengolahan makanan menjadi zat-zat makanan yang dapat diserap oleh darah, dan sisa-sisa makanannya dibuang keluar dari tubuh. Proses pencernaan makanan berlangsung secara mekanis dan kimiawi, yang dilakukan oleh sistem pencernaan makanan.
Gangguan sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pola makan yang salah, program diet yang ekstrim, bulimia (memuntahkan makanan dengan sengaja), gaya hidup, memakan makanan dengan zat aditif berbahaya, mengonsumsi makanan yang tidak bernutrisi, makanan yang tidak higienis, atau proses pemasakan dan penyimpanan makanan yang salah.
Berikut ini berbagai macam gangguan atau kelainan dalam sistem pencernaan makanan :
- Sariawan (stomatitis aftosa), adalah luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung, dapat disebabkan oleh luka tergigit, mengonsumsi makanan/minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi, kebersihan mulut tidak terjaga, kelainan pencernaan, faktor psikologis, atau kondisi tubuh yang tidak fit.
- Muntah (emesis/vomitus), adalah pengeluaran paksa isi lambung dan keluar melalui mulut.
- Muntah psikogenik, adalah muntah akibat faktor emosi, termasuk yang menyertai pemandangan atau bau yang memualkan atau pada situasi stres lainnya.
- Konstipasi (sembelit) dan obstipasi (konstipasi parah), adalah pengerasan tinja yang berlebihan sehingga sulit buang air besar. Hal tersebut dapat disebabkan oleh makanan yang kurang berserat (buah dan sayuran), atau defekasi yang ditunda terlalu lama.
- Gastritis (radang lambung), adalah peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih. Gastritis dapat disebabkan oleh asam lambung yang berlebihan, makan tidak teratur, mikroorganisme, mengonsumsi obat-obatan tertentu, alkohol, pola tidur yang tidak teratur, dan stres.
- Diare, adalah gangguan berupa feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Diare dapat disebabkan oleh mikroorganisme, alergi (fruktosa dan laktosa), kelebihan vitamin C, atau mengonsumsi alkohol dan buah-buahan tertentu.
- Flatus, adalah keluarnya gas dalam saluran pencernaan melalui anus. Gas berasal dari udara yang tertelan, atau hasil produksi dari bakteri di saluran pencernaan/kolon berupa gas hidrogen dan metana akibat banyak mengonsumsi gula dan polisakarida.
- Pankreasitis, adalah radang kelenjar pankreas, dapat disebabkan oleh batu empedu dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
- Apendisitis, adalah peradangan apendiks (umbai cacing) akibat penyumbatan oleh bahan tinja yang kemudian mengeras dan tersangkut di dalam apendiks yang berakibat pembengkakan pada apendiks dan terisi pus (nanah) atau jaringan mati. Jika tidak diangkat dengan pembedahan, maka apendiks akan pecah dan menumpahkan isinya yang mengandung kuman.
- Malnutrisi, adalah keadaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pengembilan makanan dengan kebutuhan gizi. Malnutrisi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan penyakit seperti kwashiorkor dan marasmus.
- Malabsorpsi, adalah penyerapan nutrisi yang buruk dari saluran pencernaan ke dalam aliran darah sehingga menyebabkan kekurangan gizi.
- Parositis (gondongan/mumps), adalah suatu penyakit menular yang menyebabkan pembengkakkan kelenjar ludah (kelenjar paroid) pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah, disebabkan oleh virus Paramyxovirus.
- Peritonitis, adalah peradangan pada peritoneum (jaringan tipis yang melapisi organ-organ yang terletak di dalam rongga perut). Peradangan dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, bahan kimia iritan, dan benda asing.
- Kolik abdomen, adalah gangguan aliran normal isi usus di sepanjang traktus intestinal, yang biasanya ditandai dengan kram dan nyeri hebat pada perut yang dapat disertai dengan mual dan muntah. Kolik abdomen disebabkan oleh peradangan.
- Ulkus peptikum, adalah luka (peradangan kronis) pada lapisan lambung dekat duodenum (bagian teratas dari usus halus), disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.
- Gastroenteritis (flu perut), adalah peradangan pada saluran pencernaan lambung dan usus halus yang mengakibatkan kombinasi diare, muntah, dan kejang perut. Gastroenteritis disebabkan oleh virus atau bakteri.
- Xerostomia, adalah gejala mulut kering akibat berkurangnya produksi ludah. Berkurangnya produksi ludah terjadi akibat adanya gangguan saraf pusat, saraf kelenjar ludah, dan perubahan elektrolit ludah. Xerostomia dapat disebabkan oleh tumor otak, radang selaput otak, obat-obatan tertentu, penyakit ginjal dan kencing manis, rasa takut/cemas, serta depresi.
- Karies gigi, adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi atau gigi menjadi berlubang. Karies gigi dapat disebabkan oleh bakteri penghasil asam.
- Hepatitis, adalah penyakit peradangan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, keracunan alkohol, karbon tetraklorida, atau obat penenang tertentu.
Itulah penjelasan Macam-macam Gangguan Pada Sistem Pencernaan. Semoga bermanfaat untuk Anda..